loading...

Minggu, 26 Maret 2017

Era Informasi Melahirkan Agama Kebebasan


Ust. Najib Hamid, saat mengisi kajian ahad pagi



Saat ini kita tengah berada pada era informasi, yang memungkinkan orang bisa saling berhubungan tanpa sekat batas geografis. Namun perkembangan informasi tidak diikuti dengan tradisi berkemajuan, terutama dalam penggunaan teknologi informasi. Akhirnya muncul “agama kebebasan” yang membuat siapapun bisa berpendapat, meski tidak memiliki keahlian di bidangnya.

Hal tersebut disampaikan oleh Bapak Najib Hamid dalam kajian ahad pagi (26/03/17) di Masjid Bustanut Taqwa, Pojok Garum Blitar. Menurut wakil ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur itu, salah satu bentuk kebebasan yang dimaksud, adalah banyaknya orang berfatwa soal agama, meski tidak pernah sekolah agama.

Ironisnya, banyak yang mengikuti dan menyebarluaskan fatwa tersebut. Sehingga, bukan memberikan pencerahan, malah menciptakan kekeruhan, sentimen, dan konflik di masyarakat. Hal ini justru sangat bertentangan dengan tujuan agama Islam sendiri, sebagai agama rahmat dan perdamaian.

Mantan komisioner KPUD Jatim itu juga mengingatkan agar tidak gampang copy pastetulisan yang menyebar di sosial media, terutama di wa, jika tidak tahu pasti sumbernya.

“Biasanya orang dengan gampang share tulisan ke sosial media, dan bertanya ke anggota group lain yang sama-sama tidak tahu. Lah, sudah di share masih tanya valid tidaknya, padahal sama-sama tidak tahu,” jelas beliau. [fah/red.s]