loading...

Minggu, 22 Juli 2018

Kilas Balik ber-IMM (7)

LOT, di Lawang

Jum'at, 28 Mei 2010



Jalan-jalan lagi, naik truk lagi, camping lagi. Tetapi kali ini menggunakan tenda besar. Tiga komisariat bersama-sama.

Tempatnya seru dan menarik. Daerah Wonosari, Lawang, Kabupaten Malang, yang berdekatan dengan kebun teh terkenal itu, yang produk teh hitamnya begitu enak : rolas tea.

Rencananya itu adalah TMO (Training Manajemen Organisasi). TMO biasa digelar menjelang Musyawarah Komisariat. Materi yang didapat adalah pelatihan administrasi, termasuk dijelaskan tentang penomoran surat, juga soal kepemimpinan.

Nomor surat tiap bidang berbeda, nomor yang diajukan ke pihak intern dan ekstern juga berbeda. Model stempel pun juga ada aturannya, sehingga tidak bisa sekarepe dewe.

Begitu detail dan rinci ternyata. Sekretaris Umum dan Bidang Organisasi wajib menguasahi ini.

Meski tidak jadi TMO, LOT juga diselipi hal tersebut. Salah satunya praktek membuat surat, dan esoknya outbond dengan mengundang salah satu trainer, diselipi dengan makna-makna kepemimpinan.

LOT adalah singkatan dari Leadership Organization Training.



Ada beberapa orang yang kritis dan cerewet soal persuratan ini, salah satunya Immawan Abdul Ghofar. Biasanya dipanggil Cak Gofar. Cak Gofar begitu menguasahi hal detail soal surat menyurat, proposal, serta administrasi lainnya. Dia pengurus komisariat Revivalis.


(Cak Gofar : kiri)

Dalam kesempatan tersebut juga dibahas soal kontrakan komisariat. Ada tiga kontrakan IMM UIN Malang waktu itu, dua di Sumbersari, satu di Kertoleksono.

Komisariat Pelopor di Jalan Sumbersari gg 1 no. 43. Komisariat Revivalis di Sumbersari gg. 3 no. 147c samping kuburan. Komisariat Reformer di Kertoleksono.

Immawan dari komisariat pelopor yang bersedia menempati kontrakan hanya saya dan Cak Surya, sehingga diambillah kebijakan ini : komisariat pelopor dan revivalis jadi satu di kontrakan gg. 3.


(147c)

Sementara komisariat pelopor dijadikan basecamp Immawati, yang kemudian dikenal dengan sebutan kontrakan 43.


(43)

Samping kontrakan tersebut, ada warung madura mak Nur, langganan saya. Rawon dan sambal petainya menjadi menu favorit. []

Blitar, 21 Juli 2018
Ahmad Fahrizal Aziz

posted from Bloggeroid