loading...

Rabu, 14 September 2016

Cara Mengalahkan Ahok di Pilgub DKI 2017


Ilustrasi : Ahok dan Habib Rizieq



Tulisan semacam ini tentu akan banyak dicari, mengingat santernya pemberitaan terkait Pilgub DKI Jakarta tahun depan. Figur Ahok melejit dalam lembaga survey. Golkar, Nasdem, dan Hanura sudah memberikan tiket kepada Ahok sebagai kendaraan politik. Namun bukan berarti kalau Ahok tidak bisa dikalahkan, ada banyak strategi, antara lain :

Pertama, Mengusung figur yang memiliki kinerja baik. Ahok tidak terbendung karena dia petahana. Maka tidak ada lawan yang cukup kuat selain petahana pula. Karena nanti akan pasti akan dibandingkan. Satu-satunya figur yang pas adalah Wagub Djarot Saiful Hidayat. Selain petahana, Djarot memiliki rekam jejak yang cemerlang waktu menjadi Walikota Blitar. Djarot juga tidak rentan diserang dari segi komunikasi politiknya.

Kedua, Membujuk PDIP untuk tidak mendukung Ahok. PDIP merupakan partai yang memiliki kursi terbanyak di DKI Jakarta. PDIP bisa mengusung sendiri Gubernur dan Wakilnya. Untuk itu, jika PDIP tidak mendukung Ahok dan mengusung Djarot, maka akan terjadi perubahan iklim Politik yang signifikan. Pertanyaannya, siapa yang bisa membujuk?

Ketiga, tidak menyerang kejelekan figur. Fakta membuktikan, menjatuhkan figur justru membuat rakyat tidak simpati. Terbukti dalam Pilpres 2014 silam. Bahkan menjatuhkannya dengan bumbu-bumbu agama dan suku. Ini justru membuat rakyat tidak simpatik, dan rakyat tidak mau dipimpin oleh orang yang suka menjelekkan orang lain.

Keempat, membuat gagasan yang argumentatif. Ahok menjadi tak terbentung karena rakyat belum menemukan figur yang bisa secara argumentatif mengoreksi kebijakan Ahok. Mungkin ada dalam satu sisi, namun lebih bersifat politis ketimbang argumentatif. Melucuti Kesalahan kebijakan Ahok tentu tidak masalah, selama masih dalam taraf logis-argumentatif. Karena itu pula yang akhirnya juga bisa menjadi koreksi bersama. Namun sejauh ini belum ada figur yang bisa secara tajam melakukan itu. (*)