loading...

Kamis, 15 September 2016

Tiga Tahapan ber-Islam


Al Qur'an



Ada banyak tahapan orang ber-Islam. Tahapan-tahapan itu menentukan sikap dia dalam menjalankan agama, dan bersikap atas suatu isu yang berkembang. Berikut rangkuman tiga tahapan ber-Islam yang diambil dari berbagai sumber dan diolah oleh tim Redaksi :

Pertama, melihat Islam sebagai Fiqh. Melihat Islam sebatas fiqh, berarti melihat agama dengan penuh aturan yang kaku. Baginya agama adalah seperangkat aktivitas ritual. Umumnya, ia akan sulit bersifat toleran terhadap yang berbeda fiqh dengannya. Maka kita sering melihat di daerah-daerah terjadi konflik antar golongan keagamaan hanya karena perbedaan cara ibadah. Sebagai agama, Islam memang memiliki aturan dalam beribadah, dan dalam beribadah membutuhkan Fiqh. Namun melihat Islam hanya sebatas dari kacamata Fiqiyah, apalagi satu mahzab Fiqh saja, tentu sangat sempit.

Kedua, Melihat Islam sebagai Agama. Islam memang sebagai sebuah agama. Terutama di Indonesia, Islam menjadi salah satu dari enam agama yang syah. Melihat Islam sebagai sebuah agama, sama halnya melihat Islam secara Fiqiyah. Bedanya, cakupannya lebih luas. Ia lebih toleran kepada yang berbeda fiqh, termasuk yang berbeda ideologi. Namun Muslim yang melihat Islam sebatas agama bisa juga terjebak dalam fanatisme. Ia akan berfikir bahwa kunci sukses dakwahnya jika berhasil mengislamkan non muslim. Pada kadar tertentu ia juga bisa intoleran dengan yang berbeda agama.

Ketiga, Melihat Islam sebagai Peradaban. Cara berfikir ketiga ini sudah melawati cara berfikir pertama dan kedua. Ia sudah tidak lagi mempermasahkan perbedaan Mahzab Fiqh dan Agama. Melihat Islam sebagai Peradaban, berarti memposisikan Islam sebagai solusi bagi segala problematika, mulai dari ekonomi, politik, hukum, pendidikan, dan lain sebagainya.

Ciri orang yang berfikir bahwa Islam sebagai Peradaban adalah mereka yang menjalankan dakwah untuk kehidupan manusia yang lebih umum. Mereka membangun pendidikan, kesehatan, ekonomi, budaya, dan lain sebagainya. Melayani publik tanpa melihat asal usul agama, memberikan pelayanan untuk kehidupan bersama yang lebih baik. Islam harus menjadi solusi bagi kehidupan, menjadi peradaban yang membangun hidup lebih baik. (red.s)