loading...

Jumat, 01 Mei 2015

Kader Penjaga, Pencipta, dan Penyempurna





Setiap menjadi kader, kita mendapatkan amanah untuk menjaga stabilitas ikatan. Menjaganya agar tetap ada. Tetapi menjaga saja tidak cukup, karena itu akan stagnan. Untuk itu, butuh kader pencipta, yang membuat gagasan, ide, atau kebijakan baru agar Ikatan ini semakin progresif. Kader pencipta selalu berfikir kreatif, membuat gebrakan yang inovatif. Sebuah gagasan yang bertumpu pada imajinasi dan mimpi-mimpi. Ia mampu menciptakan sejarah, menginspirasi dan menandai sebuah perubahan dalam generasinya.


Gagasan dan mimpi pun juga tak selalu bersifat momentual. Ada gagasan jangka panjang, yang pabila tidak dijaga eksistensinya, hanya akan menjad ilusi di masa depan. Maka tak cukup menjadi kader pencipta, tipe kader penjaga pun juga sangat dibutuhkan. Menjaga apa-apa yang pernah dicipta.

Formulasi kader penjaga dan pencipta itulah yang kelak melahirkan kader penyempurna. Kader yang bisa sekaligus menjaga tapi juga pandai mencipta. Walhasil, kita bukan lagi generasi penerus, bukan pula generasi pengganti, tapi generasi penyempurna.

Istilah generasi penerus adalah leksikon usang. Apa yang diteruskan kalau zaman berubah, apa yang diteruskan jika kondisi sudah berganti? Kita bukan generasi penerus, bukan pula generasi pengganti. Tapi kita adalah generasi penyempurna. Yang menjaga eksistensi ikatan, mencipta banyak hal demi kemajuan, dan menyempurnakan siklus panjang dakwah ini. Belajar dari keberhasilan sekaligus kegagalan masa lalu dan mentransformasikannya ke masa sekarang. Sekalipun ukuran sempurna itu sendiri menjadi diskusi panjang yang tak pernah usai.

But Just do it, or Nothing! Makes mistakes or Nothing! If you don’t have a plan, you become part of somebody else’s plan.

Selamat datang, kader Penyempurna.