loading...

Minggu, 26 April 2015

Berhenti bersikap politis!



Kata-kata ini terlontar dari Kabid Hikmah, Muhammad Nabawi saat rapat pleno penetapan ketua Korkom UMM (25/11/13) yang lalu. Ia menjelaskan jika selama ini –sebelum dan setelah Musycab—kita sudah banyak bersikap politis. Hal itu saya benarkan. Jujur, memang ada gerakan Politis dilakukan, terutama menjelang pemilihan formatur. Saya pribadi tidak menampik hal itu, karena secara sadar saya juga melakukan hal itu. Kini, orientasi yang akan dilakukan adalah untuk kepentingan Perkaderan dan Dakwah.


“Kita harus berhenti bersikap politis! Sekarang fokus saja ke masalah Perkaderan dan Dakwah” hati saya lega mendengar kata-kata itu. Apalagi statement tersebut diungkapkan Kabid Hikmah, yang orientasi progam kerjanya lebih banyak ke ranah politik. Berfikir politis memang tidak bisa dipungkiri, apalagi di IMM Malang yang konstelasinya begitu kompleks. Klan-klan Politik itu tentu ada. Namun, ketika semua sudah masuk menjadi Pimpinan Cabang, baju-baju politik itu harus dibuang. Semua kini satu, tidak ada lagi pengkotak-kotakan.

Selama ini, kepentingan Politik memang telah lama menyandra Gerakan Mahasiswa, tak terkecuali IMM. Isu-isu tak sedap kerapkali hadir mengisi ruang-ruang dialektika. Misalkan di UMM, sejak dahulu selalu berhembus anggapan jika Komisariat “Tamadun” FAI selalu kontra dengan Komisariat “Aufklarung” Teknik. Di UMM sudah ada tiga klan Politik. Itulah yang menyebabkan suara UMM selalu pecah, baik ketika Musycab maupun agenda politik lokal semisal Pemira. Benar tidaknya, tentu semua harus dikaji secara komprehenship.

Menjelang Musyawarah Cabang pun, gerakan Politik itu mulai muncul. Dan biasanya, itu terbawa pada kebijakan Cabang. Misalkan, ketika ketua Cabang dari Komisariat “A”, maka kebijakan strategis tidak akan lepas dari kepentingan Komisariat “A” tersebut. Inilah yang menyebabkan instabilitas di IMM Cabang Malang. hal itu terlihat jelas ketika Musycab. Terlihat betul wahana “balas dendam” dan bagi komisariat yang tidak memiliki “kepentingan”, hanya akan menjadi penggembira forum.

Ungkapan “berhenti bersikap Politis!” itu menjadi sebuah refleksi yang harus diapresiasi. Pada intinya, gerakan politik sektoral, yang hanya mengusung kepentingan golongannya saja, akan membuat kita lelah dan jenuh. Ketika sudah duduk di Pimpinan Cabang, harusnya kita sudah berhenti berfikir golongan/klan Politik. Kita harus menyatukan kepentingan bersama, yaitu kepentingan untuk membangun IMM.

Hari ini, sekalipun tidak semua perwakilan komisariat duduk di struktural PC IMM Malang, setidaknya semua komisariat memiliki delegasi di struktural Korkom. Di UMM misalkan, saya pribadi sangat menyayangkan tidak adanya perwakilan dari Komisariat Renaisance dan Aufklarung di struktur PC. Namun, ketua Korkom UMM kini adalah kader Renaissance dan beberapa strukturnya terdiri dari berbagi komisariat, termasuk didalamnya Komisariat Aufklarung, Psikologi, Fastco dan Fikes yang tidak ada di struktural Cabang. Harapannya, dengan ini akan ada kolaborasi aktif.

Semoga kita bisa belajar dari kesalahan periode-periode sebelumnya. IMM Cabang Malang adalah milik bersama. Kita harus berjuang bersama, berhenti berfikir sektarian, dan baju-baju kepentingan diluar kepentingan bersama itu, harus segera ditanggalkan. Jika tidak, maka periode ini mungkin tidak akan ada bedanya dengan periode-periode sebelumnya . kita harus berubah! Berhenti bersikap politis! wollohu’alam.

Malang, 28 November 2013
A Fahrizal Aziz